Misi 'Berani Mati' ke Mars Banjir Peminat

Mars dan Bumi (ilustrasi) (wakpaper.com)

Pernahkah terbesit di benak Anda untuk bertamasya ke luar angkasa? Bisa ya, bisa tidak. Berbahaya? Pasti. Skenario terburuk adalah mati dan jasad Anda melayang-layang di luar angkasa.

Tapi, masih ingatkah Anda dengan tawaran perjalanan ke Mars? Itu masih berlaku. Jika dibayangkan, Anda akan berada di dalam sebuah ruangan kecil RV, dan menghirup udara daur ulang selama satu tahun lebih, sampai 501 hari.

Tidak itu saja, Anda akan meminum air kencing sendiri yang sudah dimurnikan. Jika Anda meninggal, maka mayat akan kering dan membeku.
Tak berhenti di situ, Anda juga akan merasakan kecepatan 8,8 mil per detik ketika kapsul RV memasuki atsmosfer sebelum jatuh ke Bumi.

Terdengar sangat menyakitkan? Asal Anda tahu, dilansir Fox News, misi mengirimkan sepasang suami-istri untuk melakukan perjalanan pulang-pergi ke Planet Mars ini ternyata banjir peminat.

"Sampai saat ini, kami sudah menerima seribu lamaran," kata Jane Poynter, Presiden Paragon Space Development Corp, saat berbicara di acara Simposium Luar Angkasa Nasional di Amerika Serikat.

Ia menyampaikan, beberapa dari pengirim lamaran menyatakan sangat antusias untuk ke Planet Mars. "Tapi, tolong jangan kirim lamaran itu sekarang, karena kami belum membuka lowongan ke luar angkasa," ujar Poynter.

Dia mengatakan, timnya sudah siap dengan tantangan untuk mengirimkan manusia ke luar angkasa. Misi itu terus dipersiapkan sampai matang hingga selesai pada Januari 2018.
Senada dengan hal tersebut, Taber MacCallum, Kepala Teknologi Inspiration Mars Foundation juga mengatakan, merupakan sebuah tantangan besar untuk menjaga agar dua penumpang itu tetap selamat hingga kembali ke Bumi.

"Tim medis kami telah melakukan eksperimen dari sampel-sampel biologis para mantan astronot. Kami sedang mempelajari efek-efek yang ditimbulkan dari perjalanan panjang di luar angkasa," tutur MacCallum.

Seperti diberitakan VIVAnews sebelumnya, Inspiration Mars Foundation dan Paragon Space Development Corp menjalin kerja sama untuk mengirimkan dua orang ke Planet Mars.

Pendiri Inspiration Mars Foundation Dennis Tito mengatakan, tujuan dari misi mengirimkan orang ke luar angkasa adalah untuk menginspirasi masyarakat dunia untuk berani melakukan penjelajahan ruang angkasa jarak jauh.

"Misi ini akan membuktikan bahwa manusia biasa mampu menjelajahi ruang angkasa," kata Tito.



Astronot AS Neil Armstrong saat berada di bulan, 20 Juli 1969


Bertamasya ke Luar Angkasa, Mau?

Ke bulan atau Planet Mars? Tinggal pilih.


Konsep pesawat lunar Golden Spike masa depan. (Nbcnews.com)
Di era tahun 60-an, merencanakan liburan ke Planet Mars terdengar seperti cerita fiksi ilmiah. Tapi, pada dekade ini, rencana itu bukanlah sebatas khayalan. Proyek miliaran dolar ini akan dilakukan oleh pihak swasta, bukan oleh pihak-pihak pemerintah, seperti NASA.

Golden Spike, bersama beberapa perusahaan lain yang didukung badan antariksa, telah merencanakan wisata ekspedisi dengan mengirimkan dua orang ke bulan pada tahun 2020. Proyeknya ini akan menghabiskan dana sebesar US$1,4 miliar, setara Rp13,5 triliun, per misi,

Lain lagi dengan Inspiration Mars Foundation, mereka sedang bersiap-siap meluncurkan sepasang suami istri yang ingin "bertamasya" ke Mars pada tahun 2018. Disiarkan VIVAnews sebelumnya, waktu yang ditempuh untuk perjalanan pergi dan pulang diperkirakan 501 hari.

Rencana kedua perusahaan untuk mengirimkan manusia ke ruang angkasa mendapat dukungan dari NASA. Namun, tidak termasuk dukungan finansial. Kedua perusahaan masih mengumpulkan donasi dan sponsor untuk merealisasikan megaproyek ini.

Inspiration Mars boleh dibilang mujur. Rencananya menerbangkan pesawat ke luar angkasa mendapat dukungan dari jutawan asal California, Dennis Tito. Ia mengatakan, rencananya ini adalah murni untuk kemanusiaan, tujuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi generasi muda di dunia, khususnya Amerika Serikat.

Menurut Taber MacCallum, Kepala Teknologi Inspiration Mars Foundation, tim kini masih dalam tahap persiapan dengan melakukan beberapa uji coba dan sejumlah hasilnya telah dilaporkan ke Tito.

"Ia (Tito) pun telah berkomitmen untuk mendukung usaha ini untuk dua tahun pertama. Selanjutnya, ia sedang menambah pemasukkannya, karena misi ini butuh biaya yang sangat mahal," kata MacCallum, dilansir NbcNews, 7 Oktober 2013.

Beda halnya dengan Golden Spike. Dalam hal pembiayaan, perusahaan menyiasatinya dalam sebuah bisnis. Ya, mungkin dibuatkan semacam karcis untuk perjalanan wisata ke bulan. Namun, untuk biaya belum disebutkan.

Golden Spike menegaskan bahwa misi ke bulan ini sudah menggunakan teknologi tinggi dan minim resiko. "Bahkan, kami sudah tahu pesawat luar angkasa akan mendarat di mana sebelum proses peluncuran," tegas Doug Griffith, salah seorang penasehat di Golden Spike.



Mulai tahun depan, perusahaan membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin terbang ke bulan. "Tak perlu meragukan misi ini. Kami sudah mempelajari bagaimana NASA mengirimkan astonot ke bulan pada tahun 1969. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk Anda terbang ke bulan," tutur Griffith.

Apakah misi Golden Spike dan Inspiration Mars Foundation melepas pesawat ke luar angkasa berjalan mulus? Kita lihat saja beberapa tahun ke depan.

source : VIVA

0 komentar:

Posting Komentar